Kamis, 28 Mei 2009

Tak Kenal Maka Tak Sayang...

TAK KENAL MAKA TAK SAYANG . . .
MARI KITA MENGENAL PRIMATA !!!!

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kekayaan satwa liar tertinggi di dunia, namun sayangnya Indonesia juga memiliki daftar terpanjang tentang satwa liar yang terancam punah. Kerusakan habitat dan eksploitasi berlebihan menjadi penyebab utama terancam punahnya satwa liar Indonesia. Kondisi ini semakin diperburuk dengan masih lemahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian satwa liar dan habitatnya. Jika hal itu dibiarkan terus berlangsung maka akan semakin banyak jenis satwa liar yang akan benar-benar punah dari alam. Kepunahan satwa liar ini akan memicu kerusakan alam lainnya, yang pada akhirnya akan berdampak negatif bagi kehidupan manusia. Salah satu satwa liar yang gencar dilakukan tindak pengeksploitasian ialah Primata.



Primata adalah jenis satwa yang paling banyak diperdagangkan untuk satwa peliharaan, setelah burung. Sebagian besar (hampir 100%) primata yang diperdagangkan adalah hasil tangkapan dari alam. Perburuan primata untuk diambil dagingnya juga terjadi di banyak tempat, seperti Banyuwangi, Bali, Lampung, dan Sumatera Barat. Beberapa jenis primata seperti kukang dan lutung dipercaya bisa menyembuhkan penyakit, namun tidak bukti ilmiah yang bisa memperkuat kepercayaan tersebut. Primata mempunyai banyak kemiripan dengan manusia baik secara morfologi, perilaku maupun fisiologi. Ada hubungan yang erat antara manusia, baik dari sudut biologi, budaya maupun ekonomi. Namun demikian masyarakat masih banyak yang tidak mengenal jenis-jenis Primata. Rata-rata mereka hanya mengenal jenis primata yang populer saja seperti orangutan dan siamang. Padahal ada lebih dari 35 spesies primata yang hidup di Indonesia. Selain masyarakat Indonesia yang tidak paham masalah identifikasi primata ternyata juga masih banyak masyarakat Indonesia yang awam tentang konservasi primata.

Saya menyadari bahwa kurangnya informasi tentang identifikasi Primata telah menjadi salah satu penyebab banyak dari masyarakat Indonesia kurang peduli tentang keberadaan Primata, sampai-sampai tega melakukan tindak kekerasan terhadap Primata, seperti; pengeksploitasian, perburuan liar, perdagangan illegal dan pembunuhan yang dilakukan secara keji terhadap mereka.
MENGENAL JENIS PRIMATA DI DUNIA





Primata adalah anggota dari ordo biologi Primata, kelompok ini terdiri dari seluruh Lemur, Monyet dan Manusia. Primata berasal dari kata latin Primates, yang berarti ”salah satu yang pertama, terbaik, noble”. Colin Groves mendata sekitar 350 spesies Primata dalam Taksonomi Primata.

Seluruh Primata memiliki lima jari (pentadactyly), bentuk gigi yang umum dan tubuhnya sangat primitif (tidak terspealisasi). Perbedaan Primata dengan satwa lainnya adalah kuku jari. Jempol berlawanan juga salah satu karakteristik Primata, tetapi tidak terbatas dalam primata saja; Opossum juga memiliki jempol berlawanan. Dalam Primata, kombinasi dari jempol berlawanan, jari kuku pendek (bukan cakar) dan jari yang panjang serta menutup kedalam adalah sebuah relik dari praktisi pada zaman dahulu dari branchiation melalui pohon. Pandangan yang menghadap ke depan dan berwarna juga berguna untuk ” brachiating” orang zaman dahulu, terutama digunakan untuk menemukan dan mengumpulkan makanan. Semua Primata, bahkan ada yang tidak memiliki sifat yang biasa dari Primata lainnya, seperti; Loris yang memiliki karakteristik orbit mata yang membedakan mereka dari order taksonomi lainnya.

Secara umum primata di dunia saat ini terbagi menjadi menjadi 4 kelompok besar yaitu : Promisian, Monyet dunia lama, Monyet dunia baru dan yang terakhir adalah Kera. Secara sederhana dan lebih detail, berikut ini taksonomi di dunia primata :
Order
Sub Order
Infra Order
Super Famili
Famili
Contoh
Primata
Promisian
Loris Lemur Tarsius
Anthropoidea
Platyrrhini
Monyet dunia baru
Catarrhini
Cercopithecoidea
Monyet dunia lama
Hominoidea
Hylobatidae
Siamang Gibbon
Pongidae
OrangutanGorillaSimpanseBonobo
Hominidae
Manusia

Promisian merupakan Monyet yang paling primitif, dalam artian perkembangan morfologi ataupun psikologi perilakunya. Sebagai contoh : Kukang, atau Tarsius. Primata jenis ini merupakan anggota primata primitif, Prosimian memiliki morfologi yang paling kecil dibandingkan dengan Primata yang lain, Ada suatu fakta bahwa ada fosil yang ditemukan di Cina menunjukkan sebesar ibu jari tangan kita dan menurut para ahli Promisian jenis ini merupakan nenek moyang dari Prosimian yang ada saat ini.

Primata yang termasuk dalam kategori Prosimian ini bisa di temukan di seluruh dunia, terutama di daerah tropis, mulai dari Amerika selatan, Afrika dan Asia tenggara. Biasanya memiliki wajah bulat kecil, berekor, dan memiliki mata bulat, dan leher dapat di gerakan 180 derajat, sebagian besar merupakan binatang malam pemakan serangga. Di Indonesia ini memiliki beberapa Primata primitif, jenis-jenis Tarsius yang banyak di temukan di Sulawesi, misalnya merupakan jenis yang saat ini terus di teliti, karena banyak kemungkinan akan ada jenis-jenis baru yang di temukan.

Sebelum membahas lebih jauh, saya akan menggelitik masalah Monyet dan Kera, tahukah anda tentang perbedaan sebenarnya antara Monyet dan Kera?. Untuk mengetahui perbedaan tersebut, bukanlah perkara yang sulit, anda cukup melihat ada atau tidaknya ekor, di dunia Primata Monyet merupakan Primata yang dicirikan dengan ekornya, dan Kera adalah Primata yang tidak berekor, biasanya bisa berjalan tegak dengan kedua kakinya. Sedangkan Monyet berjalan dengan ke-empat kakinya. Sekarang kita lihat Orangutan atau kalau di Pulau Jawa ini ada Owa-owa yang lebih kecil dari pada Orangutan, mereka itu yang termasuk Kera, Jika dalam bahasa inggris lebih jelas lagi antara Monyet itu ”monkey” dan Kera adalah ”ape”. Jadi sekarang sudah jelas perbedaan antara Kera dan Monyet.

Sekarang kembali lagi ke taksonomi Primata selanjutnya, yaitu Monyet Dunia Lama (Old World Monkey), Monyet Dunia Lama merupakan Primata dengan anggota spesies yang paling besar, biasanya mempunyai ekor yang lebih panjang daripada tubuhnya, Monyet Dunia Lama dapat ditemukan dari Afrika dan di Asia, sedangkan Monyet Dunia Baru hanya dapat di temukan di Amerika Selatan, dan yang lebih khusus lagi Monyet Dunia Baru mempunyai ekor yang panjang dan besar, dan kadang ujung ekornya bisa di gunakan untuk memegang, atau menggelantung, atau prehensile. Beberapa contoh jenis yang termasuk Monyet Dunia Lama yang terdapat di hutan-hutan di Indonesia adalah : Monyet ekor panjang, Lutung,dan Bekantan yang hanya ada di Kalimantan.

Selanjutnya adalah Kera, Kera juga bisa dikatakan Primata yang berjalan tegak, para ahli mengatakan bahwa Kera mempunyai tingkat intelegensi yang tertinggi di dunia Primata. Dunia Kera juga dibagi lagi berdasarkan ukuran tubuhnya, menjadi Kera besar (great ape) dan Kera kecil (lesser ape), distribusi Kera banyak di jumpai di Afrika, ada Gorilla, dan Simpanse, sementara di Asia hingga ke Asia tenggara terdapat Kera besar juga yaitu Orangutan dan beberapa genus Kera kecil atau Lesser ape.

Contoh dari Kera kecil yang banyak terdapat di Kalimantan, Sumatera, dan Jawa yaitu Siamang dan Owa jawa. Sementara di Kalimantan dan Sumatera terdapat Orangutan.
Primata merupakan salah satu satwa liar yang mempunyai peranan yang cukup vital dalam menjaga kelestarian hutan. Mereka membantu penyebaran biji tumbuhan di hutan yang tak lain karena sebagian besar Primata dialam mengkonsumsi buah dan daun. Selain itu Primata dapat dijadikan sebagai objek wisata alam yang bernilai tinggi . Ada banyak wisatawan asing yang datang ke Indonesia hanya untuk melihat Orangutan dan Owa di alam. Jika dijadikan objek ekoturisme tentu Primata-primata itu mendatangkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan jika diburu dan dijual sebagai satwa peliharaan. Berikut ini adalah penjelasan yang lebih mendetail tentang hewan-hewan yang tergolong dalam kelompok Primata :

A. LORIS

Klasifikasi ilmiah

Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Order: Primates
Famili: Lorisidae
Subfamili: LorinaeGray, 1821 Genera LorisNycticebus

Definisi


Loris merupakan kelompok Primata dengan sub famili Lorinae dan famili Lorisidae. Loris adalah salah satu genus dalam subfamili ini dan mewakili Loris Ramping, sedangkan Nycticebus adalah genus dari Loris Lamban

Klasifikasi
Famili : Lorisidae
Subfamili : Perodicticinae
Subfamili Lorinae
Genus Loris
Loris Ramping Kelabu, Loris lydekkerianus
Loris Ramping Dataran Tinggi, Loris lydekkerianus grandis
Loris Ramping Mysore,Loris lydekkerianus lydekkerianus
Loris Ramping Malabar, Loris lydekkerianus malabaricus
Loris Ramping Bagian barat, Loris lydekkerianus nordicus
Loris Ramping Merah, Loris tardigradus
Loris Ramping Daerah Kering, Loris tardigradus tardigradus
Loris Ramping Dataran Horton, Loris tardigradus nyctoceboides
Genus Nycticebus
Loris Sunda, Nycticebus coucang
Loris Lamban Bengal, Nycticebus bengalensis
Loris Lamban Kerdil, Nycticebus pygmaeus


B. Lemur

Klasifikasi ilmiah

Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Order: Primates
Suborder: Strepsirrhini
Infraorder:
LemuriformesGray, 1821
Superfamili dan famili
Cheirogaleoidea Cheirogaleidae
Lemuroidea
Lemuridae
Lepilemuridae
Indriidae

Definisi

Lemur adalah anggota dari kelas Primata yang dikenal dengan jenis Promisian dengan infraorder Lemuriformes. Jenis primata ini dianggap sebagai pioner evolusi dari Simians, yaitu Monyet dan Kera. Menurut istilah, ”lemur” berasal dari bahasa Latin, kata ”lemur” berarti semangat di malam hari. Istilah tersebut umum digunakan sebagai penunjuk 4 anggota famili lemur, tetapi ini juga digunakan sebagai penunjuk salah satu genus dari beberapa spesies bentuk lemur.

Habitat
Lemur hanya dapat ditemukan secara alami di kepulauan Madagaskar dan beberapa pulau kecil yang ada disekitarnya, termasuk Pulau Comoros. Pada dahulu kala, para leluhur yang ada di Kepulauan Madagaskar tidak dapat bertahan atau kalah bersaing dengan Monyet, Kera dan jenis Primata lainnya yang termasuk Lemur didalamnya. Ukuran Lemur yang terkecil adalah 30 gram dan ukuran Lemur yang terbesar mencapai 240 kilogram. Pada umumnya, lemur merupakan hewan herbivora, namun ada juga yang memakan serangga. Saat ini Lemur dalam status perlindungan terancam punah, banyak spesies Lemur yang punah pada akhir abad ini yang disebabkan oleh kerusakan hutan dan penebangan pohon.

Klasifikasi
Seperti yang ditunjukkan diatas, 4 famili Lemur dibagi menjadi 2 superfamili.
ORDER PRIMATA
Suborder Strepsirrhini: bukan tarsius Promisian
Infraorder Lemuriformes
Superfamili Cheirogaleoidea
Famili Cheirogaleidae : Lemur tikus dan kerdil
Superfamili Lemuroidea
Famili Lemuridae: Lemur
Famili Lepilemuridae: sportif Lemur
Famili Indriidae: Lemur berbulu dan berkutu
Infraorder Chiromyiformes: Aye-aye
Infraorder Lorisiformes: galagos (bayi semak) and Loris
Suborder Haplorrhini: Tarsius, Monyet dan Kera

C. TARSIUS

Klasifikasi ilmiah

Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Order: Primates
Suborder: Haplorrhini
Infraorder: TarsiiformesGregory, 1915
Famili: TarsiidaeGray, 1825

Definisi

Tarsius merupakan anggota dari genus Tarsius dari Primata Promisian, satu jenis dalam famili Tarsiidae dan infraorder Tarsiiformes. Seluruh infraorder sebelumnya diklasifikasikan ke dalam suborder Strepsirhini, tetapi sekarang diklasifikasikan kedalam suborder Haplorrhini. Meskipun mereka tidak dianggap monyet, namun ada bukti yang menyatakan bahwa Tarsius datang dari keluarga Primata.

Penampilan fisik dan Habitat
Tarsius memiliki mata yang sangat besar dan kaki yang panjang. Tulang pergelangan kaki mereka dapat memanjang dan mengulur secara luar biasa. Tarsius adalah pemakan serangga. Mereka mendapatkan makanannya dengan cara melompat dari satu ranting ke ranting yang lain. Tarsius banyak ditemukan di Benua Asia, Eropa, dan Amerika Utara, namun sekarang Tarsius hanya dapat ditemukan di kepulauan Asia Tenggara, yaitu : Philipina, Sulawesi, Borneo dan Sumatera.

Klasifikasi
Infraorder Tarsiiformes
Famili Tarsiidae: Tarsius
Genus Tarsius
Kelompok T. syrichta
Tarsius Philipina, Tarsius syrichta
Tarsius Bagian barat atau Ladang kuda, Tarsius bancanus
Kelompok T. tarsier
Tarsius Pelangi, Tarsius spektrum
Tarsius Dian, Tarsius dentatus
Tarsius Lariang, Tarsius lariang
Tarsius Peleng, Tarsius pelengensis
Tarsius Sagihe, Tarsius sangirensis
Tarsius Kerdil, Tarsius pumilus


Status Perlindungan
Salah satu spesies Tarsius yaitu Tarsius Dian (Tarsius dentatus) terdaftar pada daftar merah IUCN sebagai kelompok Primata yang terancam punah. Dua spesies/subspecies lainnya yaitu Tarsius Ladang kuda (Tarsius bancanus) terdaftar sebagai Tarsius yang terancam punah dan paling kurang mendapatkan perhatian. Tarsius Pelangi (Tarsius spectrum) dikategorikan sebagai Tarsius terancam punah pula, dan Tarsius lainnya terdaftar sebagai Tarsius yang belum terancam punah.

D. Monyet Dunia Lama

Klasifikasi ilmiah
Kingdom:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Mammalia
Order:
Primates
Suborder:
Haplorrhini
Parvorder:
Catarrhini
Superfamili:
CercopithecoideaGray, 1821
Famili:
CercopithecidaeGray, 1821
Subfamili
Cercopithecinae - 11 generaColobinae - 10 genera

Definisi
Monyet Dunia Lama (Cercopithecidae) merupakan salah satu kelompok Primata, yang berada dalam superfamili Cercopithecoidea pada parvorder Catarrhini.

Penampilan fisik
Dilihat dari penampilan fisiknya, monyet dunia lama tidak seperti Kera yang biasanya memiliki ekor, dan tidak juga seperti Monyet Dunia Baru yang ekornya tidak pernah dapat dipegang. Secara teknis, yang dapat membedakan antara Catarrhini dengan Platyrrhines adalah struktur hidungnya, dan yang membedakan antara Monyet Dunia Lama dari Kera adalah pertumbuhan gigi. Pada Platyrrhines, permukaan hidung terletak disamping, sedangkan pada Catarrhini, permukaan hidungnya terletak agak kebawah. Perbedaan lain diantara mereka adalah tulang telinga dan jumlah gigi gerahamnya. Beberapa Monyet dunia lama memiliki anatomi yang aneh. Monyet Colobus memiliki sobekan pada jari jempol untuk membantu dalam mengatur pergerakan. Monyet Proboscis memiliki hidung yang luar biasa dibandingkan dengan monyet lainnya. Penis pada Mandrill jantan berwarna merah dan skrotumnya memiliki warna seperti bunga bungur.



Habitat
Monyet Dunia Lama asli datang dari benua Afrika dan Asia, tetapi juga ditemukan sebagai fosil di benua Eropa. Mereka termasuk spesies yang terkenal dari makhluk primata, seperti Baboon dan Macaca.

Klasifikasi
Dua sub famili telah diakui yaitu; Cercopithecinae yang berasal dari benua Afrika, namun genus dari Macaca berasal dari benua Asia dan Amerika Utara dan Colobinae yang genusnya banyak berasal dari benua Asia dan Afrika.

Superfamili Cercopithecoidea
Famili Cercopithecidae: Monyet Dunia Lama
Subfamili Cercopithecinae
Bangsa Cercopithecini
Genus Allenopithecus
Monyet Allen rawa, Allenopithecus nigroviridis
Genus Miopithecus
Angolan Talapoin, Miopithecus talapoin
Gabon Talapoin, Miopithecus ogouensis
Genus Erythrocebus
Monyet Patas, Erythrocebus patas
Genus Chlorocebus
Monyet Hijau, Chlorocebus sabaceus
Grivet, Chlorocebus aethiops
Bale Mountains Vervet, Chlorocebus djamdjamensis
Monyet Tantalus, Chlorocebus tantalus
Monyet Vervet, Chlorocebus pygerythrus
Malbrouck, Chlorocebus cynosuros
Genus Cercopithecus
Monyet Dryas atau Monyet Salongo, Cercopithecus dryas
Monyet Diana, Cercopithecus diana
Monyet Roloway, Cercopithecus roloway
Monyet Bintik Hidung BesarGreater Spot-nosed Monkey, Cercopithecus nictitans
Monyet Biru, Cercopithecus mitis
Monyet Perak, Cercopithecus doggetti
Monyet Emas, Cercopithecus kandti
Monyet Sykes , Cercopithecus albogularis
Monyet Mona, Cercopithecus mona
Monyet Mona Campbell, Cercopithecus campbelli
Monyet Mona Lowe, Cercopithecus lowei
Monyet Mona Berkepala, Cercopithecus pogonias
Monyet Mona Srigala, Cercopithecus wolfi
Monyet Mona Peot, Cercopithecus denti
Monyet Bintik Hidung Kecil, Cercopithecus petaurista
Guenon Kerongkongan Putih, Cercopithecus erythrogaster
Guenon Sclater, Cercopithecus sclateri
Guenon Kuping Merah, Cercopithecus erythrotis
Guenon Berkumis, Cercopithecus cephus
Monyet Ekor Merah, Cercopithecus ascanius
Monyet L'Hoest's , Cercopithecus lhoesti
Monyet Preuss's , Cercopithecus preussi
Monyet Ekor Matahari, Cercopithecus solatus
Monyet Hamlyn atau Monyet Bermuka Burung Hantu, Cercopithecus hamlyni
Monyet De Brazza, Cercopithecus neglectus
Tribe Papionini
Genus Macaca
Macaca Barbary, Macaca sylvanus
Macaca Ekor Singa, Macaca silenus
Macaca Ekor Babi Selatan atau Beruk, Macaca nemestrina
Macaca Ekor Babi Utara, Macaca leonina
Macaca Pulau Pagai atau Bokkoi, Macaca pagensis
Macaca Siberut, Macaca siberut
Macaca Moor , Macaca maura
Macaca Bersepatu tinggi, Macaca ochreata
Macaca Tonkean, Macaca tonkeana
Macaca Heck, Macaca hecki
Macaca Gorontalo, Macaca nigriscens
Macaca Berkepala Celebes atau Kera Hitam, Macaca nigra
Macaca Pemakan Kepiting atau Macaca Ekor Panjang atau Kera, Macaca fascicularis
Macaca Ekor Tunggul atau Macaca Beruang, Macaca arctoides
Macaca Rhesus, Macaca mulatta
Macaca Rock Formosan, Macaca cyclopis
Macaca Jepang, Macaca fuscata
Macaca Toque, Macaca sinica
Macaca Bonnet, Macaca radiata Assam Macaque, Macaca assamensis
Macaca Tibet atau Macaca Eldward Milne, Macaca thibetana
Macaca Arunachal or Munzala, Macaca munzala
Genus Lophocebus
Mangabey Berpipi Kelabu, Lophocebus albigena
Mangabey Berkepala Hitam, Lophocebus aterrimus
Mangabey Opdenbosch, Lophocebus opdenboschi
Lophocebus ugandae
Genus Rungwecebus
Kipunji, Rungwecebus kipunji
Genus Papio
Baboon Hamadryas, Papio hamadryas
Baboon Guinea, Papio papio
Baboon Olive, Papio anubis
Baboon Kuning, Papio cynocephalus
Baboon Chacma, Papio ursinus
Genus Theropithecus
Gelada, Theropithecus gelada
Genus Cercocebus
Mangabey Sooty, Cercocebus atys
Mangabey Agile, Cercocebus agilis
Mangabey Berlonceng Emas, Cercocebus chrysogaster
Mangabey Sungai Tana, Cercocebus galeritus
Mangabey Sanje, Cercocebus sanjei
Genus Mandrillus
Mandrill, Mandrillus sphinx
Drill, Mandrillus leucophaeus
Subfamily Colobinae
Kelompok Afrika
Genus Colobus
Colobus Hitam, Colobus satanas
Colobus Angola, Colobus angolensis
Colobus Raja, Colobus polykomos
Colobus Ursine, Colobus vellerosus
Colobus Berlapis Guereza, Colobus guereza
Genus Piliocolobus
Colobus Merah Barat, Piliocolobus badius
Colobus Pantai Merah
Colobus Panji, Piliocolobus pennantii
Colobus Bioko Merah
Colobus Preuss Merah, Piliocolobus preussi
Colobus Thollon Merah, Piliocolobus tholloni
Cobus Merah Afrika Tengah, Piliocolobus foai
Colobus Foa Merah
Colobus Merah Uganda, Piliocolobus tephrosceles
Colobus Merah Uzyngwa, Piliocolobus gordonorum
Colobus Merah Zanaibar, Piliocolobus kirkii
Colobbus Merah Sungai Tana, Piliocolobus rufomitratus
Genus Procolobus
Colobus Olive, Procolobus verus
Kelompok Langur (Monyet Daun)
Genus Semnopithecus
Langur Kelabu Nepal, Semnopithecus schistaceus
Langur Kelabu Kashmir, Semnopithecus ajax
Langur Kelabu Tarai , Semnopithecus hector
Langur Kelabu Dataran Utara, Semnopithecus entellus
Langur Kelabu Berkaki Hitam, Semnopithecus hypoleucos
Langur Kelabu Dataran Selatan, Semnopithecus dussumieri
Langur Berkas Kelabu, Semnopithecus priam
Genus Trachypithecus
Kelompok T. vetulus
Purple-faced Langur
Kelompok T. cristatus
Kelompok T. obscurus
Kelompok T. pileatus
Kelompok T. francoisi
Genus Presbytis
Surili Sumatran, Presbytis melalophos
Surili Berpita, Presbytis femoralis
Surili Serawak, Presbytis chrysomelas
Surili Berpaha Putih, Presbytis siamensis
Surili Berbidang Putih, Presbytis frontata
Surili Jawa, Presbytis comata
Langur Thomas, Presbytis thomasi
Langur Kuda, Presbytis hosei
Langgur Daun Merah Tua, Presbytis rubicunda
Langur Mentawai atau Joja, Presbytis potenziani
Surili Kepulauan Natuna, Presbytis natunae
Kelompok Berhidung Aneh
Genus Pygathrix
Douc Bertulangkering Merah, Pygathrix nemaeus
Douc Bertulang Kering Hitam, Pygathrix nigripes
Douc Bertulangkering Kelabu, Pygathrix cinerea
Genus Rhinopithecus
Monyet Berhidung pendek Emas, Rhinopithecus roxellana
Monyet Berhidung pendek Hitam, Rhinopithecus bieti
Monyet Berhidung pendek Kelabu, Rhinopithecus brelichi
Langur Tonkin Berhidung pendek , Rhinopithecus avunculus
Genus Nasalis
Monyet Proboscis, Nasalis larvatus
Genus Simias
Langur Ekor Babi, Simias concolor




E. Monyet Dunia Baru

Klasifikasi ilmiah
Kingdom:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Mammalia
Order:
Primates
Suborder:
Haplorrhini
Infraorder:
Simiiformes
Parvorder:
PlatyrrhiniE. Geoffroy, 1812
Famili
CebidaeAotidaePitheciidaeAtelidae

Definisi
Monyet Dunia Baru terdiri dari empat keluarga dalam kelompok hewan Primata yang ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan. Empat kelompok tersebut yaitu; Cebidae, Aotidae, Pitheciidae dan Atelidae. Empat keluarga tersebut bersama-sama berada dalam parvorder Platyrrhini. Mereka dibagi dari kelompok Monyet dan Primata lainnya, seperti Monyet Dunia Lama dan Kera.

Penampilan fisik
Nama ilmiah dari Monyet Dunia Baru adalah Platyrrhini yang berarti ”berhidung datar”. Disebut seperti itu, karena hidung mereka memanglah lebih datar dengan lubang di sisi permukaannya dibandingkan dengan hidung pesek Monyet Dunia Lama. Platyrrhini juga berbeda dengan Monyet Dunia Lama yang memiliki gigi geraham sebanyak 12, yang bukan berjumlah 8. Kebanyakan dari Platyrrhini memiliki ekor panjang yang tidak bisa dipegang. Tidak seperti Monyet Dunia Lama, Monyet Dunia Baru berasal dari bagian monogami dan menunjuk pada bentuk dasarnya ketika masih muda.

Klasifikasi
ORDER PRIMATA
Suborder Strepsirrhini: Lemur, Loris,dan lain-lain
Suborder Haplorrhini: Tarsius, Monyet and Kera
Infraorder Tarsiiformes
Famili Tarsiidae: Tarsius
Infraorder Simiiformes
Parvorder Platyrrhini: Monyet Dunia Baru
Famili Cebidae: Marmoset, Tamarin, Capuchin and Monyet squirrel
Famili Aotidae: Monyet burung hantu (douroucoulis)
Famili Pitheciidae: Titis, Sakis and Uakaris
Famili Atelidae: Penggongong, Laba-laba and Monyet berbulu
Parvorder Catarrhini: Monyet Dunia Lama, Kera dan Manusia

F. Siamang

Status perlindungan

Klasifikasi ilmiah
Kingdom:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Mammalia
Order:
Primates
Famili:
Hylobatidae
Genus:
SymphalangusGloger, 1841
Spesies:
S. syndactylus
Nama Bimomial
Symphalangus syndactylus(Raffles, 1821)

Definisi
Siamang (Symphalangus syndactylus) merupakan salah satu kelompok primata yang berbulu hitam yang merupakan hewan asli yang bertempat tinggal di Malaysia, Thailand dan Sumatera.

Penampilan fisik
Siamang dapat berukuran dua kali lebih besar dari Gibbon lainnya, tingginya mencapai 1 meter dan beratnya 23 kilogram. Siamang adalah satu-satunya primata yang berada dalam genus Symphalangus. Siamang memiliki 2 ciri khas, pertama, jari-jari di masing-masing tangannya bersatu satu sama lain atau biasa disebut ”syndactylus”, kedua, adanya ”gular sac” (pada spesies jantan) yang terdapat di kantung tenggorokan yang dapat menimbulkan suara resonansi panggilan yang besar atau nyanyian pada Siamang.

Status Perlindungan
Ada 2 sub spesies pada Siamang, yaitu; Siamang Sumatera (S. s. Syndactylus) dan Siamang Malaysia (S. s. Continentis). Siamang dapat hidup sampai 30 tahun lamanya. Jika dilakukan perdagangan satwa liar secara illegal, maka hal tersebut akan mengurangi populasi satwa liar, dan tentunya Siamang akan kehilangan habitat aslinya di Sumatera dan Malaysia. Siamang adalah kelompok primata sejati yang hidup di hutan dan membutuhkan pohon sebagai makanan untuk mempertahankan hidupnya. Namun pada saat ini, populasi Siamang berkurang drastis karena hilangnya habitat yang disebabkan oleh pencurian Siamang tanpa izin serta perburuan liar. Ancaman utama bagi kehidupan Siamang adalah hilangnya habitat, kebakaran hutan, penebangan hutan secara illegal, perusakan dan karena ulah manusia.

Habitat
Siamang mendiami hutan di Pulau Sumatera dan Semenanjung Malaya, dan secara luas didistribusikan dari hutan pada daerah lembah sampai ke hutan Montana. Siamang hidup berkelompok-kelompok. Biasanya dalam satu kelompok terdiri dari 6 ekor Siamang (4 ekor dalam jumlah rata-rata) Mereka hidup di dataran seluas 23 hektar. Kelompok Siamang didominasi oleh Siamang jantan dewasa, Siamang betina dewasa, anak-anak, cucu, bayi serta Siamang remaja. Kelompok Siamang remaja biasanya umurnya berkisar dari 6-8 tahun. Di pagi hari, biasanya suara Siamang sudah menghiasi sepinya hutan. Siamang Sumatera dengan Siamang Semenanjung Malaya memiliki kesamaan fisik, tetapi ada pebedaan diantara mereka yaitu tingkah lakunya. Siamang memakan bermacam-macam tumbuhan. Biasanya Siamang memakan kurang lebih 160 spesies tumbuhan, yaitu mulai dari tanaman anggur sampai ke tanaman kayu. Makanan utamanya adalah daun ara yang merupakan annota dari famili Moraceae. Siamang lebih suka memakan buah-buahan yang sudah matang dibandingkan yang belum matang dan daun yang muda ketimbang daun yang sudah tua. Siamang juga suka memakan bunga-bungaan dan beberapa hewan yaitu; serangga.

Tingkah laku
Siamang memelihara hutan sebagai tempat peristirahatan, selain itu, hutan juga digunakan Siamang sebagai mencari makanan, memberi makanan pada anak-anaknya, bermain dan melakukan kegiatan sosial. Mereka biasanya beristirahat di tengah malam, selama beristirahat, mereka bisanya menggunakan dahan atau ranting untuk menidurkan punggung atau perutnya. Memberi makan, mencari makan dan berayun di dahan pohon biasanya dilakukan pada pagi hari atau setelah beristirahat. Pada musim kering, biasanya panjang barisan Siamang lebih panjang daripada musim hujan. Siamang di Sumatera selatan lebih sedikit melakukan kegiatan memberi makan dibandingkan dengan Siamang di beberapa tempat lainnya. Hal tersebut dilakukannya dengan tujuan agar mereka dapat memperoleh lebih banyak buah-buahan untuk dimakan, sehingga mereka mendapat lebih banyak nutrisi yang sangat berguna bagi kesehatan mereka. Kadangkala Siamang dapat menghabiskan waktunya seharian di pohon besar, mereka hanyalah bergelayutan, beristirahat sejenak dan memakan buah-buahan yang ada di pohon itu.

G. Orangutan

Klasifikasi ilmiah
Kingdom:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Mammalia
Order:
Primates
Famili:
Hominidae
Subfamili:
PonginaeElliot, 1912
Genus:
PongoLacépède, 1799
Tipe spesies
Simia pygmaeusLinnaeus, 1760

Penyebaran Orangutan
Spesies
Pongo pygmaeusPongo abelii

Orangutan adalah adalah sejenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan, kadang berwarna cokelat yang hidup di Indonesia dan Malaysia.
Definisi
Istilah Orangutan diambil dari Bahasa Melayu, yang berarti manusia (orang) hutan. Mereka memiliki tubuh gemuk dan besar, berleher besar, lengan yang panjang dan kuat, kaki yang pendek dan tertunduk serta tidak memiliki ekor. Orang utan berukuran 1-1,4 m untuk jantan, yaitu kira-kira 2/3 kali ukuran ukuran seekor Gorilla. Tubuh Orangutan diselimuti rambut merah kecoklatan. Mereka juga memiliki kepala yang besar dengan posisi mulut yang tinggi. Orangutan jantan memiliki pelipis yang gemuk. Mereka memiliki indera yang sama seperti manusia, yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecap dan peraba. Telapak tangan mereka terdiri dari empat (4) panjang ditambah dengan satu (1) ibu jari.Telapak kaki mereka juga memiliki susunan jari-jemari yang sangat mirip dengan manusia.
Klasifikasi
Klasifikasi ilmiah
Kingdom:
Animalia
Filum
Chordata
Kelas
Mamalia
Ordo
Primata
Famili:
Hominidae
Subfamili:
PongidaeElliot, 1912
Genus:
PongoLacepede, 1799
Spesies
Pongo pygmaeus
Pongo abelii
Orangutan termasuk jenis hewan vertebrata, yang berarti bahwa mereka
memiliki tulang belakang. Orangutan juga termasuk hewan mamalia.Orangutan
saat ini merupakan hewan langka, karena manusia terus-menerus merusak habitat
mereka dan seringkali pula menjual bayi-bayi Orangutan secara ilegal untuk
dijadikan hewan peliharaan. Diperkirakan populasi Orangutan di seluruh dunia
hanya berjumlah 100.000 ekor. Saat ini telah dikembangkan suaka margasatwa
untuk melestarikan populasi mereka di Indonesia dan Malaysia.

Lokasi dan Habitat
Orangutan ditemukan di wilayah hutan hujan tropis Asia Tenggara, yaitu di pulau Kalimantan dan Sumatera di wilayah bagian negara Indonesia dan Malaysia. Mereka biasa tinggal di pepohonan lebat dan membuat sarangnya dari dedaunan.

Makanan
Meskipun Orangutan termasuk hewan omnivora, sebagian besar dari mereka hanya memakan tumbuhan. Makanan kesukaan Orangutan adalah buah-buahan. Makanan yang lainnya adalah daun-daunan, biji-bijian, kulit kayu, tunas tanaman (yang lunak), bunga-bungaan. Selain itu mereka juga memakan serangga dan hewan-hewan kecil lainnya (seperti burung dan mamalia kecil). Orangutan bahkan tidak perlu meninggalkan pohon mereka jika ingin minum. Mereka biasanya meminum air yang telah terkumpul di lubang-lubang diantara cabang pohon. Predator
Predator terbesar Orangutan dewasa ini adalah manusia. Manusia (dalam bentuk lembaga/perusahaan tertentu) cenderung berniat untuk membabat habis menggunduli habitat mereka (hutan hujan tropis). Beberapa orang lain bahkan memperjualbelikan mereka sebagai binatang peliharaan atau diselundupkan ke negara lain untuk menghasilkan uang dalam jumlah besar. Hal seperti ini membuat populasi Orangutan terancam punah.

Cara melindungi diri
Orangutan termasuk makhluk pemalu. Mereka jarang sekali memperlihatkan dirinya kepada orang atau makhluk lain yang tak dikenalnya.

Perkembangbiakan
Orangutan betina biasanya melahirkan pada usia 7-10 tahun dengan lama kandungan berkisar antara 8,5 hingga 9 bulan; hampir sama dengan manusia. Jumlah bayi yang dilahirkan oleh seekor Orangutan betina biasanya hanya satu. Bayi Orangutan dapat hidup mandiri pada usia 6-7 tahun.
Cara bergerak
Orangutan dapat bergerak cepat dari pohon ke pohon dengan cara berayun pada cabang-cabang pohon, atau biasa disebut dengan ”brachiating”. Mereka juga dapat berjalan dengan kedua kakinya, namun jarang sekali ditemukan.

Beberapa fakta menarik
Orangutan dapat memegang benda dengan tangan atau kakinya. Orangutan jantan terbesar memiliki rentangan lengan (panjang dari satu ujung tangan ke ujung tangan yang lain apabila kedua tangan direntangkan) mencapai 2,3 meter. Orangutan jantan dapat membuat panggilan jarak jauh yang dapat didengar dalam radius 1 kilometer. Digunakan untuk menandai/mengawasi arealnya, memanggil sang betina, mencegah Orangutan jantan lainnya yang mengganggu. Mereka memiliki kantung tenggorokan yang besar yang membuat mereka mampu melakukannya. Setiap petang, mereka membuat sarang diatas pohon.

G. Gorilla

Klasifikasi ilmiah
Kingdom:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Mammalia
Order:
Primates
Famili:
Hominidae
Subfamili:
Homininae
Suku:
Gorillini
Genus:
GorillaI. Geoffroy, 1852
Tipe spesies
Troglodytes gorillaSavage, 1847

Penyebaran Gorilla
Spesies
Gorilla gorillaGorilla beringei

Definisi
Gorilla merupakan kelompok primata yang terbesar. Gorilla merupakan pemakan segala (omnivora) yaitu buah-buahan, daun-daunan, tunas dan juga serangga, mereka mendiami hutan Afrika. Gorilla dibagi menjadi 2 spesies dan 4-5 subspesies. Ilmuwan Amerika, Thomas Staughton Savage pertama kali mendeskripsikan Gorilla Barat (dia menyebutnya : Troglodytes gorilla) pada tahun 1847 melalui percobaannya di Liberia. Nama tersebut berasal dari bahasa Yunani, kata Gorillai (rumpun wanita berambut) yang dideskripsikan oleh asli navigasi Hanno pada tahun 480 BC.

Penampilan fisik
Tinggi Gorilla jantan dewasa berkisar antara 165 sampai 175 sentimeter (5,5 kaki – 5,9 kaki), dan beratnya berkisar antara 140 sampai 200 kilogram, sedangkan tinggi Gorilla betina dewasa kira-kira 140 sentimeter (4,7 kaki) dan beratnya mencapai 100 kilogram. Gorilla Perak tingginya mencapai 183 sentimeter (6 kaki) dan beratnya mencapai 225 kilogram. Gorilla yang gemuk beratnya dapat mencapai 270 kilogram. Gorilla memiliki struktur wajah yang dideskripsikan seperti ”prognathous”, yang rahang bawahnya jauh lebih menonjol daripada rahang atasnya.

Klasifikasi
Genus Gorilla
Gorilla Bagian Barat (Gorilla gorilla)
Gorilla Dataran Rendah BagianBarat (Gorilla gorilla gorilla)
Gorilla Sungai Silang (Gorilla gorilla diehli)
Gorilla Bagian Timur (Gorilla beringei)
Gorilla Gunung (Gorilla beringei beringei)
Gorilla Dataran Rendah bagian Timur (Gorilla beringei graueri)

Tingkah laku
Gorilla Perak merupakan Gorilla jantan dewasa yang berumur 12 tahun. Gorilla Perak memiliki gigi taring yang tumbuh karena ciri dari kedewasaan. Gorilla Hitam yang berumur 11 tahun merupakan Gorilla yang memiliki kedewasaan seksual. Gorilla Perak sangat kuat, ia merupakan pemimpin pasukan. Masing-masing pemimpin memimpin 5-30 pasukan Gorilla. Pemimpin tersebut merupakan pusat perhatian bagi pasukannya, yaitu bertugas untuk menetapkan segala keputusan, menengahi segala konflik, memutuskan pembagian kelompok, memimpin dalam pencarian makanan, dan bertanggungjawab atas keamanan pasukannya. Ketika bayi Gorilla tinggal bersama induknya selama 3-4 tahun, Gorilla Perak akan memelihara anak yatim Gorilla. Jika ancaman atau bahaya datang, Gorilla Perak akan berteriak, mendebarkan jantungnya, bergelayutan, membuka giginya dan kemudian mengkomandokan pasukan bagian depan.

H. Simpanse

Klasifikasi ilmiah
Kingdom:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Mammalia
Order:
Primates
Famili:
Hominidae
Subfamili:
Homininae
Suku:
Hominini
Subsuku:
Panina
Genus:
PanOken, 1816
Tipe spesies
Simia troglodytesBlumenbach, 1775

Penyebaran Bonobo
Spesies
Pan troglodytesPan paniscus

Definisi
Simpanse seringkali disingkat dengan nama ”chimp” yang tergabung dalam genus Pan. Spesies Simpanse yang banyak dikenal adalah Pan troglodytes yang tinggal di Afrika barat dan tengah. Sepupunya Simpanse yaitu Bonobo atau biasa dipanggil dengan ”simpanse kerdil” dengan nama ilmiahnya yaitu Pan paniscus dapat ditemukan di Republik Kongo, biasanya terdapat di sungai-sungai di Kongo.

Ukuran
Simpanse jantan dewasa memiliki berat badan berkisar antara 35-70 kilogram (75-155 pon) dan tingginya mencapai 0,9-1,2 meter (3-4 kaki), sedangkan Simpanse betina dewasa memiliki berat badan berkisar antara 26-50 kilogram (57-110 pon) dan tingginya mencapai 0,66-1 meter (2-3,5 kaki)

Penampilan fisik

Perbedaan anatomi antara Simpanse biasa dengan Simpanse kerdil adalah tingkat kelangsingannya, tetapi dalam ciri-ciri seksual dan tingkah lakunya memiliki ciri yang khusus. Simpanse biasa merupakan pemakan segala (omnivora), sedangkan Simpanse kerdil (Bonobo) merupakan pemakan tumbuh-tumbuhan (herbivora). Kulit muka, tangan, dan kaki keduanya (Simpanse dan Bonobo) berwarna merah muda sampai gelap sekalipun, namun bisanya pada spesies Simpanse yang lebih muda memiliki kulit yang lebih terang.

I. Bonobo

Status perlindungan
Terancam punah (IUCN) [2]
Klasifikasi ilmiah
Kingdom:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Mammalia
Order:
Primates
Famili:
Hominidae
Genus:
Pan
Spesies:
P. paniscus
Nama Binomial
Pan paniscusSchwarz, 1929

Penyebaran Bonobo

Definisi
Bonobo (Pan paniscus) atau biasa dipanggil dengan nama Simpanse kerdil adalah salah satu dari dua spesies Simpanse dengan genus Pan. Spesies lain dalam genus Pan yaitu Pan troglodytes (Simpanse biasa). Bonobo ditemukan pada tahun 1928 oleh ahli anatomi Amerika, Harold Coolidge. Asal muasal nama Bonobo berasal dari pengejaan yang salah pada kata “Bolobo” (suatu kota yang berada didekat sungai Kongo) yang disebut dengan kata “Bonobo” oleh para leluhur.

Penampilan fisik
Bonobo memiliki karakteristik yang ramah, Ia memiliki struktur tubuh yang lebih ramping daripada Simpanse biasa. Kepalanya lebih kecil daripada Simpanse biasa, namun dahinya lebih lebar. Bonobo memiliki muka yang berwarna hitam, dengan bibir merah muda, telinga yang kecil, lubang yang luas, serta rambut panjang yang ada diatas kepalanya. Bonobo juga memiliki tubuh yang ramping pada bagian atasnya, punggung yang sempit, leher yang kurus, dan kaki yang panjang (lebih panjang dari Simpanse biasa).

Habitat
Sekitar 10.000 ekor Bonobo ditemukan di Sungai Kongo bagian selatan, sungai Kasai bagian utara dan di beberapa hutan di negara Republik Kongo. Mereka semua berada dalam status perlindungan yang terancam punah.

5 komentar:

  1. Great!!! dari schmutzer ya???

    Larat, bonobo bukan simpanse kerdil, tapi merupakan spesies terpisah... mari gunakan kata Bonobo saja...

    BalasHapus
  2. terimakasiiihh.. :D

    oohh,,saya juga masih pemula,,
    maaf kalo ada penggunaan istilah yang salah..
    tapi kata "simpanse kerdil" juga saya dapatkan dari "mbah google",,
    heheh

    thx masukannya..
    :D

    BalasHapus
  3. Ouwkeiii... Great job!!!
    Pertahankan cita2nya yg kepingin jd Duta Primata... =D

    BalasHapus
  4. wah..ada mbk vivin...
    hehe

    thx udah visit ke blog aku,mbk...

    amin,,amin,mbk..semoga terwujud..hehe.
    :)

    BalasHapus
  5. wah lengkap banget, saya barusan nonton film kesukaan saya "the rise of the planet of the apes", udah nonton belum mbak wulan? :D
    saya cuma penasaran aja.. simpanse yang di film itu kok besar sekali ya? padahal hanya simpanse.

    filmnya seru deh, "Evolution Ends & Revolution Begins"

    BalasHapus